rss

Rabu, 14 November 2007

Jakarta - Dari 56 persen belanja modal Telkomsel di 2007, 41 persen dari itu merupakan belanja untuk produk lokal. Anggaran belanja modal tahun ini pun sudah terpenuhi.

Hal itu dituturkan Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja di Gedung Telkom, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (16/8/2007). Belanja modal (Capital Expenditure/Capex-red) yang sudah dikeluarkan Telkomsel sudah mencapai 56 persen dari anggaran US$ 1,5 miliar.

"Untuk konstruksi menara sudah 100 persen lokal. Biaya marketing 97 persennya lokal. Layanan nilai tambah mulai dari peralatan dan software 3 persen, jadi total sudah 41 persen dibelanjakan ke lokal," tuturnya.

Sebelumnya, Telkomsel berencana menerbitkan obligasi untuk memenuhi Capex 2007. Anak perusahaan PT Telkom Tbk itu berniat menerbitkan obligasi hingga Rp 2 triliun pada triwulan III-2007.

Namun rencana itu kini diundur ke tahun 2008. "Obligasi mundur tahun depan, karena sekarang kita lagi proses legalisasi karena ada persyaratan yang harus dipenuhi yakni komisaris independen," kata Kiskenda.

Selain itu jumlah yang diterbitkan pun bisa di atas Rp 3 triliun. "Bisa lebih dari Rp 3 triliun dipakai untuk ekspansi jaringan," kata Kiskenda.

Untuk 2007 ini, Telkomsel mengaku sudah memenuhi Capex dari pinjaman perbankan. Capex itu digunakan untuk peningkatan kualitas jaringan seluler dan jaringan 3G.

Jumlah menara Base Transceiver Station Telkomsel disebut sudah mencapai 18.000. Jumlah yang dilengkapi perangkat 3G (Node-B) sudah mencapai 1.480 di 44 kota.

Sedangkan untuk High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) disebut sudah mencapai 4 kota, yaitu Medan, Bandung, Jakarta, Surabaya. Pengguna HSDPA aktif Telkomsel mencapai 12.000 dari 38.000 yang mendaftar

0 komentar: